Sunday, July 31, 2011

Karies Gigi ( Gigi berlubang)

Karies Dentis ( Gigi berlubang)
Karies dentis berasal dari bahasa latin,berarti ‘lubang gigi’ yang ditandai oleh rusaknya email dan dentin yang progresif  yang disebabkan oleh keaktifan metabolism plak bakteri. Proses karies mulai dari permukaan gigi dan terus berpenetrasi ,ketika mencapai dentin perkembangannya makin cepat sehingga menyebabkan email menggaung.
Tanda awal dari karies adalah bagian gigi tampak seperti derah berkapur,berkembang menjadi lubang coklat. Untuk mengamati daerah atau mengetahui seberapa jauh penyakit merusak gigi diperlukan foto rontgen.

Proses karies dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut:
Proses karies
 
Gula (karbohidrat yang difermentasikan)
Bakteri pada mulut akan mengolah karbohidrat seperti glukosa,fruktosa dan sukrosa menjadi asam laktat melalui proses glikolisis yang disebut fermentasi. Bila asam ini mengenai gigi dapat menyebabkan pengurangan mineral (demineralisasi).Bila demineralisasi terus terjadi,maka gigi akan berlubang.

Bakteri Plak ( plaque )
Plak adalah lengketan yang berisi bakteri beserta produk-produknya pada permukaan gigi. Dalam mulut ada banyak bakteri,diantaranya Streptococus mutans dan lactobasilus yang merupakan bakteri kariogenik karena dapat segera embentuk asam dari karbohidrat(gula) yang difermentasikan ( diragikan). Mereka dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan menempel pada permukaan gigi. Bakteri terus berkembang biak dengan pesat karena memakan sisa-sisa makanan terutama yang manis-manis, dan jika tidak dibersihkan plak akan terus menumpuk dan mengendap.Lamanya gigi berada dalam kondisi asam dapat menyebabkan karies ( gigi berlubang).Asam ini akan terus melarutkan mineral gigi.

Etiologi karies gigi
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ada 4 faktor etiologi karies gigi ,yaitu:
1.Host ( gigi dan rongga mulut)
2.Mikroorganisme
3.Substrat ( makanan/diet)
4.Waktu
 
Proses Perkembangan Karies Gigi



Seseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai penyakit berkembang lama. Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk lubang. Proses tersebut dapat kembali ke asal atau reversibel, namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif.
Bila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dinGin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya.

Pencegahan dan pengendalian karies gigi             
1.         Pengaturan diet : mengurangi makanan yang berperan sebagai nutrient bagi bakteri. Sebia mungkin kurangi makanan yang mengandung gula,perbanyak makan buah dan sayur. Berbeda dengan gula biasa,gula dalam buah yang manis tidak merusak gigi.
2.      Menyikat gigi yang baik dan benar.sikat gigi teratur, 3 kali sehari, setelah sarapan makan,ssetelah makan siang dan sebelum tidur malam. Dan cara penyikatan yang benar :
·        letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
·        Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)
·        Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
·        Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi   dengan cara tersebut.
·        Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.

Cara menyikat gigi


3.      Memakai pasta gigi yang mengandung flourida untuk membuat permukaan email lebih  resisten  terhadap karies.
4.      Berkunjung ke dokter gigi 6 bulan sekali. Dokter gigi dapat memeriksa karies dini atau memberikan perawatan operatif pada gigi yang terkena karies dengan bahan tumpatan untuk mencegah penyebaran karies.





                 Sumber
1.  T.R.Pitt Ford ; alih bahasa Narlan Sumawinata.Restorasi Gigi.1993.Jakarta:EGC.
2.Baum Philips Lund; alih bahasa, Rasinta tarigan.1997.Buku Ajar ilmu konservasi gigi.Ed.3.Jakarta:EGC.
3. Danarti,Dessy.2009.Gigiku sehat gigiku kuat.Penerbit ANDI.



              

0 comments:

Post a Comment